Membuat topeng
kertas termasuk ke dalam pokok bahasan membentuk. Topeng dapat dibuat dengan
cara: (a) memakai cetakan, dan (b) tidak memakai cetakan. Membuat topeng yang
memakai cetakan, tentu saja tahap pertama ialah membuat model cetakan (dari
bahan lunak, misalnya tanah liat, atau plastisin). Setelah itu barulah
menempeli cetakan itu dengan lembaran kecil-kecil kertas koran bekas yang
dibasahi terlebih dulu. Selanjutnya dibalur lem putih/kanji untuk kemudian
ditempeli lagi potongan kecil kertas koran secara berulang- ulang hingga tebal.
Lapisan tempelan itu bisa 4 atau 5 lapisan. Setiap lapisan dibubuhi lem putih.
Setelah sehari kering, barulah kita lepaskan topeng itu dari cetakan. Perlu
diperhatikan, agar topeng mudah dibuka dari cetakan, maka cetakan terlebih
dahulu harus dibalur oleh minyak (stempet, mentega, atau oli). Jika topeng
ingin lebih menarik, tentu saja memerlukan pengecatan. Di sinilah anak-anak
juga melakukan kegiatan menggambar dekoratif pada permukaan topeng. Jadi dua
pokok bahasan dapat diterapkan pada satu topik kegiatan yaitu membuat topeng.
Cara membuat
topeng yang kedua lebih mudah karena tanpa harus membuat cetakan. Pertama,
siapkan bahan karton tebal (jenis dupleks atau karton dus bekas) seukuran kuarto/A4
atu selebar wajah. Setelah itu ukurkanlah kertas itu dengan lebar wajah anak
(yang membuatnya). Jiplak dan guntinglah bentuk dasar wajah itu. Kini karton
tersebut tinggal digambari dengan spidol atau cat untuk bentuk mata, hidung dan
mulut. Letak bagian-bagian wajah ini harus tepat sesuai wajah yang membuatnya.
Untuk membuat hidung, perlu ditambah dengan menempelkan bagian karton lain yang
dibentuk limas segi-3 (seperti bentuk hidung). Jangan lupa mata dan hidung
dilubangi dengan pisau/gunting. Sebagai langkah terakhir ialah pengecatan
topeng. Proses terakhir ini merupakan kegiatan menggambar dekoratif, sebab
tujuannya untuk menghiasi topeng wajah dengan spidol warna, cat air, cat
poster, atau krayon.